Helo readers, kali ini Amanda akan berbagi pengalaman tentang travelling yang menyenangkan di akhir tahun 2014 lalu. Aku rasa readers udah nggak asing lagi sama yang namanya Ranu Kumbolo. Yah Ranu yang berarti danau dan kumbolo yang berarti tempat untuk berkumpul. Berdasarkan informasi Air di Ranu Kumbolo ini biasanya digunakan untuk sembahyang umat Hindu setempat, jadi jika readers berkunjung ke sana jangan dikotori ya. Boleh mencuci namun, jangan menggunakan sabun atau bahan kimia yang bisa mengotori air dari Ranu Kumbolo tersebut.
Hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan travelling seperti ini cukup banyak. Maklum, ini merupakan traveling pendakianku yang pertama. Tapi saat itu aku tidak sendiri, ada beberapa teman-teman dari sebuah kantor di Surabaya, teman-teman kampus sebelah dan sahabatku yang paling baik hati. Jumlahnya sekitar 26 orang loh, haha kayak rombongan mau kemana aja yah. Semua sudah ada yang mengatur sendiri, ada yang mempersiapkan alat-alat memasak, ada yang menyiapkan alat-alat untuk menginap, ada yang menyiapkan keperluan logistic dan lainnya.

Pada saat itu perjalanan di mulai dari Surabaya, kemudian naik bis ke Malang. Sampai di Malang, kami ke Tumpang kemudian ke Ranu Pani. Perjalanan ke Ranu Pani banyak pemandangan indah readers. Sayang belum sempat memfoto, karena saat itu berada di atas truk. Hampir sampai di Ranu Pani, kami disuguhi pemandangan indah negeri di atas awan. It’s so amazing!! :D
The next, melakukan registrasi di Ranu Pani. Sambil sarapan dan menunggu untuk berangkat ke pendakian. Mau tahu kita ngapain aja itu???
Sambil nunggu si abang-abang registrasi
narsis dulu sama bestiest :p

The next, setelah menunggu 3 jam. Tepat pukul 10 kami cus menuju pendakian readers.
Ini rombonganku, haha. Berasa kayak mau
pindah rumah aja sekampung gini :p
Dalam prosesnya readers, harus melewati 4
pos. ini masih berada di titik nol, kemudian akan berjalan menuju pos satu. Pos
satu memang benar-benar menguras tenaga :(, harus siap
karena menanjak sekaliii. Awal-awal kami semangat banget, eh belum ada setengah
jalan berhenti, haha. Capeknyaa, apalagi si kwartet ciwi-ciwi (cewe-cewe) ini,
pasti dah mengeluhnya dijalan menanjak. :p
Sampai
pos 1, ada bapak-bapak penjual gorengan dan semangka, disana kami berhenti
sejenak. Terus cus lagi deh untuk melanjutkan perjalanan ke pos 2. Perjalanan
dari pos 1 ke pos 2 ini lumayan datar daripada pos 1 tadi. Jalanan juga terasa
lebih cepat karena tidak begitu menanjak. Di sebelah kiri ada jurang, oh tidak,
jika tidak hati-hati bisa wassalam. Di sebelah kanan ada tebing, tapi sayang
saat itu telah terjadi kebakaran, sehingga pohon-pohon menghitam bekas dari
kebakaran. Kemudian ada beberapa terowongan-terowongan dari tanaman gitu.
Sesampai di pos 2, ada ibu-ibu penjual
gorengan lagi. Kami berhenti sejenak kembali, kemudian melanjutkan perjalanan
lagi. Ini nih readers yang terasa lama dari pos 2 ke pos 3. Mungkin efek sudah
capek atau mungkin memang jaraknya lebih panjang -_-. Beberapa kali kami
berhenti di perjalanan dan seperti biasa ciwi-ciwi termasuk aku mulai mengomel
karena tak kunjung sampai. Hahaha, si abang-abang selalu bilang “Itu loh bentar
lagi pos 3, udah keliatan kok”, tapi nyatanya readers masih jauuuuh.
Pasukan segitu banyak, tinggal segini nih yang lan udah pencar :p
Kemudian sesampai di pos 3, kami berteduh.
Hujan lebat readers :(, jadi tidak ada foto sampai di Ranu Kumbolo :(. Cukup
lama kami berteduh di sana. Setelah hujan agak reda, kami menggunakan jas hujan
untuk melanjutkan perjalanan. Ada tanjakan yang gila readers :(.
Bayangkan sudah pakai jas hujan kemudian ada tanjakan yang naik dan itu track
nya becek penuh dengan air :(. Alhhasil, seperti balik lagi ke jaman kanak-kanak, celana penuh
lumpur. Sepatuku yang putih berubah warna jadi coklat. Hahaha. Setelah itu
track berjalan normal kembali.
Sampailah di pos 4, sungguh indah pemandangannya. Bukit-bukit hijau yang menjulang dan Ranu Kumbolo menanti. Sampai disana, masak, makan dan kumpul - kumpul terus bobok. Paginya kami hunting foto :p
Suasana pagi bukit sekitar Ranu Kumbolo yang berkabut
Bersama bestiest di depan tanjakan cinta yang berkabut. Konon sih, siapa yang menaiki tanjakan cinta dengan menyebut nama seseorang, ciyee :3 dan tidak menoleh ke belakang saat dipanggil namanya, kelak akan berjodoh. Mau percaya atau tidak terserah :p, aku sempat naik tapi beberapa kali noleh ke belakang liat temen-temen yang di bawah. hahaha
With bestiest again di depan bukit-bukit sekitar Ranu Kumbolo. Pemandangan yang sangat bagus banget readers, perjuangan mendaki seharian tidak sia-sia. Sungguh terbalas dengan pemandangan
hijau yang sangaaaat indah. Really, I'm serious !! :v
Kalo alay lagi kumat ya gini ini :p, ada salah satu abang katanya sih pengen foto ala mahabarata gitu. haha, dapet deh foto ala mahabarata di depan view tanjakan cinta
Ini kwartet ciwi-ciwi lagi foto di depan tanjakan cinta. Bagus banget kan pemandangannya, untuk tenda kami itu di deket tanjakan cinta jadi cepet banget dapet viewnya :p
ini view di sebelah tanjakan cinta, bagus kan?? :p
Lihat view belakang readers, Ranu Kumbolo bentar dikit langsung berkabut saat itu. Pengennya foto ngeliatin tenda-tenda dan bukit sebelah sana, tapi kabut menyerang jadi nggak kelihatan deh
Giliran yang lain nyiapin makanan, eh kita sibuk grufie :p
Di belakang aku dan bestiest ada pemandangan langit Ranu Kumbolo saat itu. Maklum suasana berkabut, bagus kan readers? nggak rugi deh kesana, terus udaranya sejuk banget. Tapi meskipun udara dingin, airnya saat itu agak hangat loh
Waktunya makan nih, menunya telor dadar, mie goyeng,dan semangka. Meskipun begitu bawaannya seneng terus loh readers. Ya gitu deh kami harus bisa menyesuaikan diri dengan alam. Oh ya readers, supaya tidak mengotori alam Ranu Kumbolo yang indah, sampah-sampah makanan itu dibawa lagi nanti waktu turun loh. Sayangkan kalo alam yang bagus ini harus dikotori dengan sampah-sampah pengunjung

The last for you readers, ini pemandangan setelah menaiki tanjakan cinta. Ternyata menaiki tanjakan cinta benar-benar butuh pejuangan readers. Keliahatannya aja gampang, tapi nyampe atas ngos-ngosan. hahaha, pemandangan di belakang itu kata salah satu abang, biasanya terdapat lavender. Sayang banget saat itu lagi nggak bermekaran :(, sedih banget readers padahal pengen banget foto diantara bunga-bunga :p
3 Comment:
mas aris fotone kok g enek nak foto gerbang . . .
mas aris kok g ono sing nak gerbang ???
@khoirul budiyanto iyaa itu belum tak ganti, hehe
Post a Comment